Sabtu, 02 Maret 2013

3 Ilmuwan yang memeluk Agama Islam


3 Ilmuwan yang memeluk Agama Islam















1. Prof Dr Maurice Bucaille

Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah Nya, kita masih bisa melaksanakan berbagai macam aktifitas yang tidak lain untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sholawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, karena berkat shafaatnya, semoga kita kelak menjadi umatnya hingga akhir zaman, amin.
Seperti biasa selalu ada kultum yang bisa kami sampaikan, adapun tema kultum pada malam hari ini yaitu saya menceritakan sebuah cerita tentang 3 Ilmuwan yang masuk Agama Islam.
Ilmuwan yang pertama yaitu adalah Prof Dr Maurice Bucaille, beliau lahir di Pont L’eveque Prancis pada tahun 1920. Dia adalah seorang ahli bedah asal Perancis dan dia juga pernah menjadi pimpinan di klinik bedah di Universitas Paris. Keputusan masuk Islam diawali pada tahun 1975.  Beliau masuk Islam seketika meneliti jasad Firaun. Pada saat itu pemerintah Perancis menawari bantuan kepada pemerintah Mesir intuk memepelajari dan meneliti mumi Firaun. Dan Bucaille lah yang menjadi pimpinan ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama penelitian. Ternyata, hasil akhir yang dia peroleh sangat mengejutkan, karena sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh mumi firaun adalah bukti besar bahwa Firaun mati karena tenggelam. Jasad Firaun dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem dan dijadikan mumi agar awet. Namun penemuan Bucaille ini menyisakan pertanyaan, bagaimana bisa jasad Firaun ini terjaga dan hampir masih utuh dibandingkan bala tentara yang sama-sama tenggelam.
Akhirnya Bucaille membuat laporan akhir dengan judul bahasa Perancis yaitu “Les Momies des Pharaons et la Midecine” yang artinya Mumi Firaun sebuah Penelitian Medis Modern. Saat hendak menyiapkan laporan akhir, salah seorang rekan Bucaille membisikkan sambil berkata; “Jangan tergesa-gesa karena sesungguhnya kaum muslimin telah berbicara tentang tenggelamnya mumi ini”. Bucaille akhirnya berfikir dan bertanya-tanya, bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi, bahkan mumi ditemukan baru  sekitar tahun 1898 M, sementara Al-Quran telah ada ribuan tahun sebelumnya. Bucaille akhirnya mengembalikan mumi tersebut ke Mesir, dan akhirnya ia melakukan forum perbincangan dengan Ilmuwan Muslim, Ia bertanya tentang kehidupan Musa as, perbuatan yang dilakukan Firaun, dan pengejarannya terhadap Musa hingga dia tenggelam dan Bagaimana jasad Firaun diselamatkan dari laut. Maka salah satu diantara Ilmuwan Muslim seraya membuka Alquran dan membacakan untuk Bucaille firman Allah SWT ”(QS Yunus: 92):
(Fal-yauma nunajjiika bi badanika litakuuna liman khalfaka aayah, wa inna kasiram minannasi ‘an ayataatinaa laghofiluun)
92. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu[704] supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.
Ayat ini menyentuh hati Bucaille, ia mengatakan bahwa Alquran ini masuk akal dan mendorong sains untuk maju, hatinya bergetar dan membuat dia berdiri dihadapan orang-orang yang hadir sambil berkata , sungguh aku masuk Islam dan Aku beriman dengan Alquran ini:, Subhanallah.




2. Jacques Yves Costeau