Di hari akhir nanti, tepatnya ketika kita semua dikumpulkan di padang Mahsyar, tidak ada lagi penolong bagi kita kecuali Allah SWT dan syafaat dari baginda Rasulullah SAW. Kita semua tidak tahu bagaimana keadaan kita semua di sana nantinya, Dikatakan pula bahwa di padang Mahsyar jarak antara kita dengan matahari hanya “sejengkal”. Tidak bisa dibayangkan bukan, matahari yang sekarang berjarak ratusan juta kilometer saja kita sudah merasakan panas yang luar biasa, apalagi kalau sampai hanya satu jengkal, pasti sangat luar biasa panasnya. Namun, sebagai seorang muslim kita jangan takut duluan terhadap hal itu, karena nantinya akan ada 7 golongan yang dilindungi oleh Allah SWT dari panas matahari yang luar biasa itu, golongan-golongan itu disebutkan di dalam hadits Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut :
Rabu, 08 Mei 2013
Kamis, 04 April 2013
8 Etika Ketika Berada Di Masjid
8 Etika Ketika Berada Di Masjid
1. Hendaknya kita selalu Berdo`a di saat pergi ke masjid. Berdasarkan hadits Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu beliau menyebutkan: Adalah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam apabila ia keluar (rumah) pergi shalat (di masjid) ia berdo`a :“Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku, dan cahaya pada lisanku, dan jadikanlah cahaya pada pendengaranku dan cahaya pada penglihatanku, dan jadikanlah cahaya dari belakangku, dan cahaya dari depanku, dan jadikanlah cahaya dari atasku dan cahaya dari bawahku. Ya Allah, anugerahilah aku cahaya”.
2. Berjalan menuju masjid untuk shalat dengan tenang dan khidmat. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: “Apabila shalat telah diiqamatkan, maka janganlah kamu datang menujunya dengan berlari, tetapi datanglah kepadanya dengan berjalan dan memperhatikan ketenangan. Maka apabila ada bagian shalat yang kamu dapati ikutilah dan yang tertinggal sempurnakanlah.
3. Berdo`a disaat masuk dan keluar masjid. Disunahkan bagi orang yang masuk masjid mendahulukan kaki kanan, kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam lalu mengucapkan:“(Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu)”
Dan bila keluar mendahulukan kaki kiri, lalu bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam kemudian membaca do`a:
“(Ya Allah, sesungguhnya aku memohon bagian dari karunia-Mu)”. (HR. Muslim).
4. Disunnahkan melakukan shalat sunnah tahiyatul masjid bila telah masuk masjid. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila seorang di antara kamu masuk masjid hendaklah shalat dua raka`at sebelum duduk”.
Sabtu, 02 Maret 2013
3 Ilmuwan yang memeluk Agama Islam
3 Ilmuwan yang memeluk Agama Islam
1. Prof Dr Maurice Bucaille
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala
puji bagi Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah Nya, kita masih bisa melaksanakan berbagai macam aktifitas yang tidak lain untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sholawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, karena berkat
shafaatnya, semoga kita kelak menjadi umatnya hingga akhir zaman, amin.
Seperti
biasa selalu ada kultum yang bisa kami sampaikan,
adapun tema kultum pada malam hari ini yaitu saya menceritakan sebuah cerita
tentang 3 Ilmuwan yang masuk Agama Islam.
Ilmuwan yang pertama yaitu adalah Prof Dr Maurice Bucaille, beliau lahir
di Pont L’eveque Prancis pada tahun 1920. Dia adalah seorang ahli bedah asal
Perancis dan dia juga pernah menjadi pimpinan di klinik bedah di Universitas
Paris. Keputusan masuk Islam diawali pada tahun 1975. Beliau masuk Islam seketika meneliti jasad
Firaun. Pada saat itu pemerintah Perancis menawari bantuan kepada pemerintah
Mesir intuk memepelajari dan meneliti mumi Firaun. Dan Bucaille lah yang
menjadi pimpinan ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama penelitian.
Ternyata, hasil akhir yang dia peroleh sangat mengejutkan, karena sisa-sisa
garam yang melekat pada tubuh mumi firaun adalah bukti besar bahwa Firaun mati
karena tenggelam. Jasad Firaun dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem dan
dijadikan mumi agar awet. Namun penemuan Bucaille ini menyisakan pertanyaan,
bagaimana bisa jasad Firaun ini terjaga dan hampir masih utuh dibandingkan bala
tentara yang sama-sama tenggelam.
Akhirnya
Bucaille membuat laporan akhir dengan judul bahasa Perancis yaitu “Les Momies
des Pharaons et la Midecine” yang artinya Mumi Firaun sebuah Penelitian Medis
Modern. Saat hendak menyiapkan laporan akhir, salah seorang rekan Bucaille
membisikkan sambil berkata; “Jangan tergesa-gesa karena sesungguhnya kaum
muslimin telah berbicara tentang tenggelamnya mumi ini”. Bucaille akhirnya
berfikir dan bertanya-tanya, bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi, bahkan
mumi ditemukan baru sekitar tahun 1898
M, sementara Al-Quran telah ada ribuan tahun sebelumnya. Bucaille akhirnya
mengembalikan mumi tersebut ke Mesir, dan akhirnya ia melakukan forum
perbincangan dengan Ilmuwan Muslim, Ia bertanya tentang kehidupan Musa as,
perbuatan yang dilakukan Firaun, dan pengejarannya terhadap Musa hingga dia
tenggelam dan Bagaimana jasad Firaun diselamatkan dari laut. Maka salah satu
diantara Ilmuwan Muslim seraya membuka Alquran dan membacakan untuk Bucaille
firman Allah SWT ”(QS
Yunus: 92):
(Fal-yauma nunajjiika bi
badanika litakuuna liman khalfaka aayah, wa inna kasiram minannasi ‘an
ayataatinaa laghofiluun)
92.
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu[704] supaya kamu dapat menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan
dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.
Ayat
ini menyentuh hati Bucaille, ia mengatakan bahwa Alquran ini masuk akal dan
mendorong sains untuk maju, hatinya bergetar dan membuat dia berdiri dihadapan
orang-orang yang hadir sambil berkata , sungguh aku masuk Islam dan Aku beriman
dengan Alquran ini:, Subhanallah.
2. Jacques Yves Costeau
Sabtu, 09 Februari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)