3 Ilmuwan yang memeluk Agama Islam
1. Prof Dr Maurice Bucaille
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala
puji bagi Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah Nya, kita masih bisa melaksanakan berbagai macam aktifitas yang tidak lain untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sholawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, karena berkat
shafaatnya, semoga kita kelak menjadi umatnya hingga akhir zaman, amin.
Seperti
biasa selalu ada kultum yang bisa kami sampaikan,
adapun tema kultum pada malam hari ini yaitu saya menceritakan sebuah cerita
tentang 3 Ilmuwan yang masuk Agama Islam.
Ilmuwan yang pertama yaitu adalah Prof Dr Maurice Bucaille, beliau lahir
di Pont L’eveque Prancis pada tahun 1920. Dia adalah seorang ahli bedah asal
Perancis dan dia juga pernah menjadi pimpinan di klinik bedah di Universitas
Paris. Keputusan masuk Islam diawali pada tahun 1975. Beliau masuk Islam seketika meneliti jasad
Firaun. Pada saat itu pemerintah Perancis menawari bantuan kepada pemerintah
Mesir intuk memepelajari dan meneliti mumi Firaun. Dan Bucaille lah yang
menjadi pimpinan ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama penelitian.
Ternyata, hasil akhir yang dia peroleh sangat mengejutkan, karena sisa-sisa
garam yang melekat pada tubuh mumi firaun adalah bukti besar bahwa Firaun mati
karena tenggelam. Jasad Firaun dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem dan
dijadikan mumi agar awet. Namun penemuan Bucaille ini menyisakan pertanyaan,
bagaimana bisa jasad Firaun ini terjaga dan hampir masih utuh dibandingkan bala
tentara yang sama-sama tenggelam.
Akhirnya
Bucaille membuat laporan akhir dengan judul bahasa Perancis yaitu “Les Momies
des Pharaons et la Midecine” yang artinya Mumi Firaun sebuah Penelitian Medis
Modern. Saat hendak menyiapkan laporan akhir, salah seorang rekan Bucaille
membisikkan sambil berkata; “Jangan tergesa-gesa karena sesungguhnya kaum
muslimin telah berbicara tentang tenggelamnya mumi ini”. Bucaille akhirnya
berfikir dan bertanya-tanya, bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi, bahkan
mumi ditemukan baru sekitar tahun 1898
M, sementara Al-Quran telah ada ribuan tahun sebelumnya. Bucaille akhirnya
mengembalikan mumi tersebut ke Mesir, dan akhirnya ia melakukan forum
perbincangan dengan Ilmuwan Muslim, Ia bertanya tentang kehidupan Musa as,
perbuatan yang dilakukan Firaun, dan pengejarannya terhadap Musa hingga dia
tenggelam dan Bagaimana jasad Firaun diselamatkan dari laut. Maka salah satu
diantara Ilmuwan Muslim seraya membuka Alquran dan membacakan untuk Bucaille
firman Allah SWT ”(QS
Yunus: 92):
(Fal-yauma nunajjiika bi
badanika litakuuna liman khalfaka aayah, wa inna kasiram minannasi ‘an
ayataatinaa laghofiluun)
92.
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu[704] supaya kamu dapat menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan
dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.
Ayat
ini menyentuh hati Bucaille, ia mengatakan bahwa Alquran ini masuk akal dan
mendorong sains untuk maju, hatinya bergetar dan membuat dia berdiri dihadapan
orang-orang yang hadir sambil berkata , sungguh aku masuk Islam dan Aku beriman
dengan Alquran ini:, Subhanallah.
2. Jacques Yves Costeau
Selanjutnya Ilmuwan yang kedua adalah Jacques Yves Costeau lahir di Perancis pada 11 Juni 1910. Beliau adalah seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka di Perancis. Sepanjang hidupnya ia menghabiskan waktu dengan menyelam ke berbagai dasar samudra dunia dan membuat film documenter di Discovery Channel. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi dibawah laut, tiba-tiba Costeau menemui beberapa kumpulan mata air tawar segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur dengan air laut yang asin disekelilingnya, sehingga seolah-olah ada dinding atau membrane yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu mendorong untuk mencari tahu
penyebab terpisahnya air tawar dari air asin ditengah-tengah lautan. Sampai
suatu hari ia bertemu dengan seorang Profesor Muslim dan menceritakan fenomena
ganjil itu. Profesor Muslim lalu teringat ayat Alquran tentang bertemunya dua
lautan (Qs Ar Rahman: 19-20)
(Marajal Bahraini yaltaqiyaan. Bainahumaa
barzakhul laa yabghiyan)
19.
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, 20. antara
keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing [1443].
[1443]
Di antara ahli tafsir ada yang berpendapat bahwa la yabghiyan Maksudnya
masing-masingnya tidak menghendaki. dengan demikian maksud ayat 19-20 ialah
bahwa ada dua laut yang keduanya tercerai karena dibatasi oleh tanah genting,
tetapi tanah genting itu tidaklah dikehendaki (tidak diperlukan) Maka pada
akhirnya, tanah genting itu dibuang (digali untuk keperluan lalu lintas), Maka
bertemulah dua lautan itu. seperti terusan Suez dan terusan Panama.
(Wa huwallazii marajal Bahraini
haazaa ‘azbun furatuw wa haazaa milhun ujaaj, wa ja’ala bainahumaa barzakhaw wa
hijram mahjuraa)
53.
dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini
tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya
dinding dan batas yang menghalangi. (QS: Al Furqan: 53)
Terpesonalah Costeau mendengar ayat-ayat suci
Alquran, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah ia
lihat di Lautan. Costeau pun berkata bahwa Alquran memang sesungguhnya kitab
suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar, tak lama
Costeau pun akhirnya masuk Islam.
3. Dr. Fidelma O’Leary
Ilmuwan yang ketiga adalah Dr. Fidelma O’Leary, ahli neurologi yang
berasal dari Amerika Serikat, dia mendapatkan hidayah masuk Islam saat
melakukan kajian terhadap saraf otak manusia. Ketika melakukan penelitian , ia
menemukan beberapa urat saraf didalam otak manusia yang tidak dimasuki darah.
Padahal setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah yang cukup agar otak
berfungsi secara normal.
Penasaran dengan penemuannya, ia
mencoba mengkaji lebih serius, setelah memakan waktu lama, penelitiannya pun
tidak sia-sia. Akhirnya dia menemukan bahwa ternyata darah tidak akan memasuki
urat saraf didalam otak manusia secara sempurna kecuali ketika seseorang
melakukan sujud dalam Shalat. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat otak
dengan mengikuti waktu Shalat, dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan
kontinyu dapat memacu kecerdasan, karena posisi sujud akan mengalirkan darah yang
kaya oksigen secara maksimal dari jantung ke otak. Aliran ini berpengaruh
dengan daya pikir seseorang.
Setelah penelitian mengejutkan
tersebut, Fidelma mencari tahu tentang islam melalui buku-buku Islam dan
diskusi dengan rekan-rekan muslim. Setelah mempelajari dan mendiskusikannya, ia
akhirnya masuk Islam dan ia merasa bahwa ajaran Islam sangat logis, dan hatinya
begitu tenang ketika mengkaji dan mendalami Dunia Islam.
Sebenarnya ada banyak sekali ilmuwan-ilmuwan
yang berawal dari sebuah ilmu penelitian kemudian mendapat hidayah hingga
akhirnya masuk Islam, namun karena terbatasnya waktu, Saya hanya menyampaikan 3
Ilmuwan saja,
Demikian
yang bisa Saya sampaikan kurang dan lebihnya mohon maaf, semoga kultum ini bermanfaat
Wabilahi
taufiq walidayah,
Wassalammualaikum Wr. Wb
subhanallah,,,moga-moga tetangga-tetangga kita jga masuk islam bro!!! amin
BalasHapus